“Ridhayallahu
ridhawalidaain, wasukhtullahi sukhtuwalidain”
Begitulah
bunyi hadits yang pernah aku dapatkan dari Ust. Hasan Bisri. Hari itu pelajaran
hadits dan aku masih duduk di kelas TPQ Madrasah Diniyah Salafiyah Darun Najah
Singosari, sudah lupa persisnya tetapi kira-kira kelas TPQ III karena aku masih
sangat kecil kala itu.
Aku senang
sekali pelajaran hadits, selain penyampaian materi yang menyenangkan dari Ust.
Hasan, pelajaran Hadist juga merupakan salah satu mata pelajaran di sekolahku
yaitu Madrasah Ibtidaiyah Almaarif 02 Singosari. Jadi, satu pelajaran di dua tempat
ini masih sangat berkaitan.
Kembali kepada
hadits di atas.
Tahu tidak
apa makna dari hadits diatas? Artinya sangat bagus lho akhi-ukhti..
Artinya..
“Keridhaaan
Allah terletak pada Keridhaan Orang tua, dan Kemurkaan Allah terletak pada
kemurkaan Orang tua”
Kenapa saya
selalu mengingat hadits ini? Karena hadits ini sangat bermakna bagi saya. Orang
tua bagi saya, bukanlah sekedar orang yang telah melahirkan kita di dunia. Bukan
pula sekedar orang yang selalu bersama kita. Orang tua itu segalanya. Saya tidak
mungkin bisa berbuat apa-apa tanpa orang tua.
Orang tua adalah harta yang
paling berharga dimuka bumi. Mereka adalah orang yang menyayangi dengan tulus. Mereka
yang tanpa mengeluh selalu bekerja keras mencari rupiah demi sekolah
anak-anaknya. Mereka yang susah ketika kita sakit. Mereka yang menangis bila kita
tidak bisa apa-apa.
Ibu bagai malaikat yang hadir
dibumi. Setiap belaiannya, setiap tutur katanya dan tindak raganya menyucurkan
kasih sayang pada kita.
Ayah bagai panglima pelindung
bagi anak-anaknya. Menjadi tembok baja bagi kemunafikan yang menghajar
anak-anaknya. Pemimpin yang tegar dalam keluarga.
Hadits ini merupkan hadits favorit
saya, sejak pertama mengenal dan menghafal hadits, hadits inilah yang paling
cepat saya hafal dan masih saya ingat hingga sekarang.
Saya takut pada hadits ini. Hadits
inilah pedoman tingkah laku saya kepada orang tua saya. Saya takut mendapat
kemurkaan Allah apabila menyakiti orang tua. Sebaliknya saya takut sekolah
sia-sia hanya karena tidak diridhai orang tua.
Akhi-ukhti, orang tua adalah bukti
nyata bahwa Allah mencintai kita. Maka cintailah orang tua agar kita juga senantiasa
mendapat cinta kasihNya, Dia Yang Maha Esa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar