Halaman

Minggu, 20 Juli 2014

Tusuk Gigi sang Kyai

Cerita ini pernah saya dengar sewaktu saya kelas sebelas. Hari itu entah ada pelajaran speaking atau apa, kelasku mendapat tugas untuk mengerjakan sesuatu yang bahannya terdapat di perpustakaan. Setelah mendapat beberapa bahan (buku yang sesuai dg tugas) saya berkumpul bersama teman-teman di meja besar yang telah di sediakan. Kebetulan di meja tersebut ada guru agama saya yang sedang membaca buku yang berjudul "TUSUK GIGI SANG KYAI". Lantas teman saya bertanya "buku apa itu pak?" kemudian guru agama saya yang bernama pak Udin itu menceritakan tentang isi buku tersebut...

Dikisahkan ada seorang kyai yang sangat taqwa kepada Allah s.w.t. Suatu hari ia di undang dalam acara salamatan dan dalam acara salamatan tersebut terdapat acara makan-makan. Pada saat perjalanan pulang ternyata pada gigi sang kyai terselip sisa makan yang tadi ia makan dalam acara salamatan tadi. Karena merasa tidak nyaman, sang kyai berhenti di depan sebuah rumah yang memiliki pohon didepan rumahnya. Lalu, sang kyai mengambil secuil dari batang pohon tersebut untuk dijadikan tusuk gigi, untuk mengambil makanan yang tersangkut pada giginya. Tidak disangka, pada saat sang kyai meninggal, seharusnya ia dapat mudah masuk surga. Tetapi, ternyata ada satu hal yang menghalanginya masuk surga. Yaitu, perkara ranting pohon yang diambilnya untuk tusuk gigi tadi. Sang kyai belum meminta izin pada si pemilik pohon...

Astaghfirullah.. Maha besar Allah, Maha adil Allah, Maha kuasa Allah. Sang kyai yang sangat bertaqwa tersebut terhambat masuk surga hanya gara-gara ranting pohon yang sangat kecil.. Lantas bagaimana dengan kita yang sering lalai, dan sering berbuat seenaknya terhadap barang milik orang lain..

Astaghfirullah.. Inilah saatnya kita untuk berserah diri dan memohon ampun atas segala kesalahan kita, dan memperbanyak ibadah pada Allah s.w.t. Pada bulan ini 'RAMADHAN' yang penuh berkah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Run to 2021

Hari pertama ditahun 2021 adalah hari mendung. Langit pagi yang tak cerah membuatku gamang, apakah tahun ini akan berbeda ataukah tahun ini ...