Halaman

Sabtu, 14 Oktober 2017

Jangan asal download template blog

Sedikit tragis, hal pertama yang saya tulis setelah sekian lama gak ngeblog adalah tentang kegagalan saya memilih template. Template merupakan gaya, latar atau background blog. Template ini biasanya sudah tersedia instan di tempat dimana km menulis blog, tp biasanya terbatas. Nah, untuk yang tidak terbatas km bisa mendownloadnya melalui google atau km bisa menyesuaikan sendiri.

Disini saya ingin bercerita kalau hari ini saya zonk dalam memilih template. Jadi hari ini saya berniat untuk memperbaiki tampilan blog agar berbeda dan (mau saya) disesuaikan sama usia, kalau kemarin cute-cute gimana gitu sekarang pingin yang sedikit lebih dewasa. Oleh karena itu, saya searching template di google sampai saya menemukan template yang saya rasa "pas". Selanjutnya, saya download deh tuh template lalu di teraplan di blog. Bayangan saya, blog saya bakal cantik, tinggal poles dikit dan di tambahi gadget yang seauai template pasti akan terlihat manis. Eh, saya salah (T.T), blog saya jadi terlihat kacau. Banyak tulisan yang tidak pada tempatnya, saat di scroll ke atas dan ke bawah banyak tulisan yang ikut, sehingga tulisannya jadi numpuk.

Karena saya bingung dengan templatenya yang gak bisa di apa*in, finally saya mengembalikan template ke tema sebelumnya (yang tadinya sudah saya download). Done. Saya kira permasalahan selesai, ternyata template yang saya terapkan tadi meninggalkan gadget-gadget gak jelas di blog saya dan parahnya mereka tidak bisa dihapus. Nyesekk kan... akhirnya saya hanya bisa mengganti template instan yang ada di blogger yang tidak menampakkan gadget supaya gadget yang gak jelas itu ikut-ikutan muncul lagi. *tear*

Itu adalah cerita singkat saya mengenai template blog. Saya harap teman-teman berhati-hati dalam mendownload template blog dan menerapkannya.

Untuk template blog saya bagaimana? Gak usah kawatir, saya pakai template instan dulu. Nanti kalau ada waktu dan kesempatan, saya bakal ganti template dan menghapus habis gadget gak jelas yang ada di blog saya. ^^. Ok, terima kasih sudah membaca. Enjoy in here..

Sabtu, 02 September 2017

Hhmm..

Kepada waktu yang enggan kembali
Kepada kisah yang terlanjur pergi
Aku menatap waktu sembari tersenyum
Mengulur sapa pada rindu yang tak lagi terbalas

Bersabarlah hati...
Bahkan bianglala tak selamanya di bawah
Ia terus berputar berkeliling dan mencari
Siapa gerangan seperti apakah gerangan

Akankah sama ataukah berbeda
Hanya bahagia yang terdamba disana
Ah dinda tak peduli
Dinda hanya perlu tersenyum...

Senin, 14 Agustus 2017

Sibuk

Kalaupun alang ku alihkan
Semak ku pangkas kebas
Ombak ku hempas
Laut ku belah berarah
Siapa peduli?

Kalaupun bintang ku ganti kerlipnya
Bulan ku hapus sinarnya
Bumi ku hilangkan dari bima sakti
Pun awan yang hilang kutiup
Siapa peduli?

Jumat, 17 Maret 2017

Pergi terbang

Pergi
Pergilah yang jauh
Terbang
Terbanglah yang tinggi

Biarkan aku
Memeluk batu hitam lamunku
Dengan batin deraikan hujan
Memetik irama jiwa dayu

Malang, 17 Maret 2016

Minggu, 12 Maret 2017

Mahkota yang Hilang Permatanya

Pada mahkota yang hilang permatanya
Pada sang surya yang berpendar di ufuk barat
senyum kecil tanpa arti
Menyunggingkan perisai bentangi langit ini

Pada kaum yang berbaju goni
Pada pejabat yang bersarung amanat
Hambar senyuman tersirat
Tuturkan bilah kata yang tak terucap

Pada dunia yang tak lagi berputar
Pada merpati yang tak lagi bersayap
Aku tetap berjuang
Sampaikan kabar kabar burung yang tak berucap

Senin, 27 Februari 2017

Gendewa Atma di ujung senja

Daun kuning membakar Aurora
Erupsinya membekas bagai darah menghujam jantung
Apa saja yang akan datang terhitung dalam neraca
Nnti gendewa yang berkelakar menunggu menjadi patung
Untungnya senja tak pergi ke ujung semesta
Racau nada berdering
Imbas kan sebait kata
Lalu dia terdiam dan terlihat kering

By : Wayan Nugroho

Sabtu, 25 Februari 2017

Matanya di Mataku

Daun mapel yang jatuh seakan bertanda akan jatuhnya hatiku. Musim gugur tahun ini seakan menjadi saksi pertemuanku dengannya. Pertemuan singkat yang berujung rindu yang tertaut pada do'a-do'a.

Aku penyuka warna pink bertemu dengannya si baju coklat. Entah gairah apa pada tubuhnya yang membangkitkan denyut pada jantungku. Aku terpaku kala itu. Tak disangka singkat itu bisa jadi kenangan panjang untukku.

Mungkin karena senyumnya, ah tidak-tidak, ia tidak tersenyum sama sekali waktu itu. Mungkin karena rambutnya, ah tidak juga, rambutnya normal. Mungkin karena tangannya, haha memang tangannya sedang apa. Atau mungkin karena matanya? Aku diam~... mungkin.. matanya sendu, seakan mengisyaratkan banyak hal yang tak mampu ia ucapkan, seakan menyimpan beban yang tak pernah ia tunjukkan, namun matanya mampu meyakinkan hatiku tuk bergetar saat mengingatnya.

Wajahku tertunduk, tanganku masih terangkat kedua-duanya, bersatu menghadap langit. Aku bersimpuh kembali, mengingat kenangan mataku betemu dengan matanya.

Titip salam

Kepada sang bulan yang tak pernah letih bersinar
Aku titipkan rinduku padamu

Kepada sang bintang yang tak pernah henti berkedip
Aku iringkan salamku padanya

Malam
Dinginmu tak pernah menyerupai ayalku
Dinginmu tak pernah sedingin fikirku
Dinginmu tak pernah tinggalkanku

Hati letih ini mencoba bangkit
Menyapamu sang mentari senja
Menjadikanmu sang surya, bintang terang paling indah

Hai, bintangku
Aku rindu.

Minggu, 05 Februari 2017

Selesai kataku?

Perlahan aku kan terbiasa
Patah hatiku kan sirna
Bayangmu kan senyap
Matahariku kan terbit
Malamku tak dingin
Rinduku kan berujung

Dan semua hanya akan jadi canggung kala kita berjumpa

Den
Singosari, 5 Februari 2017

Selasa, 03 Januari 2017

Rin[du]

Ketika [rindu] datang menjelma
Serupa bayangmu
Namun tak nyata
Menyesaki ruang
Juga sekat dalam jiwa
Mengiris hati
Jua membelenggu asa
Ketika [rindu] datang menjelma

Run to 2021

Hari pertama ditahun 2021 adalah hari mendung. Langit pagi yang tak cerah membuatku gamang, apakah tahun ini akan berbeda ataukah tahun ini ...