Halaman

Selasa, 14 Agustus 2018

Saat Saat Bersamamu *seseorang yang lain*

Saat aku dibelakangmu
Aku hanya ingin satu,  memeluk punggungmu dengan seerat-eratnya.  Lalu, menyandarkan kepalaku sembari merasakan semilir angin yang menyertai perjalanan kita.

Saat aku disampingmu
Aku ingin kau terus disana dengan candamu juga tawamu. Lalu,  aku akan menyahutkan tawaku untukmu

Saat aku didepanmu
Aku ingin kau segera selesai dengan segala urusanmu.  Lalu,  aku akan menunggumu sembari berjalan perlahan agar kau tak keberatan menyamai langkahku

Saat aku bersamamu
Aku tak ingin dunia berputar dan waktu berlalu.  Aku hanya ingin seperti ini, melihatmu, mendalamimu,  menikmati sampinganmu.. 

Jumat, 29 Juni 2018

Menjadi Seorang Introver


Memiliki kepribadian introver itu unik. Kau harus menjadi berbeda dengan orang lain kebanyakan yang ada di dunia. Bukan maumu, menjadi introver sudah seperti takdir yang digariskan yang tidak dapat diubah sekeras apapun kau ingin mengubahnya. Seakan apa yang terjadi didirimu bukanlah suatu kesalahan, namun sering dinilai salah atau kurang tepat oleh kebanyakan orang.

Introver merupakan spesies kecil dimuka bumi ini. Sekian banyak penduduk bumi umumnya berkepribadian ekstrover. Urfa (2017) menjelaskan dalam bukunya bahwa total jumlah introver hanya 1/3 dari seluruh jumlah penduduk dimuka bumi ini. Bisa dibayangkan, apabila kau memiliki 100 orang teman, hanya 33 diantaranya introver. Ini masih mending, daripada fakta yang disebutkan oleh tirto.id, bahwa introver dimuka bumi ini hanya ada 25% penduduk bumi. Artinya hanya 25 manusia diantara 100 manusia yang berkepribadian introver.

Sering dicap anti sosial dan pemalu. Memang orang yang  berkepribadian introver cenderung diam dan tertutup dari dunia luar. Mereka tidak suka berada diantara kerumunan orang, mereka juga tidak suka bertemu dengan orang, juga tidak senang dengan telpon yang masuk, nada dering, bel rumah, klakson. Namun, siapa sangka jika si introver ternyata bukanlah seorang yang anti sosial dan pemalu, atau maksudnya introver dan anti sosial dan pemalu itu adalah hal yang sangat berbeda. Introver bukannya tidak senang dengan orang lain tetapi mereka tidak nyaman. Mereka tidak nyaman dengan orang lain yang suka basa basi. Bagi introver, basa-basi itu membuang-buang waktu. Mereka juga tidak suka berpura-pura, misalnya mereka tidak nyaman dengan seseorang lantas mereka tidak akan bertahan dengan berpura-pura suka atau bahagia dengan orang tersebut, introver lebih memilih menarik diri dan menjauh dari orang tersebut daripada ia harus memasang topeng diwajahnya.

Lalu dengan siapa introver berteman? Introver berteman dengan orang-orang yang dirasa nyaman baginya. Oleh karena itu, teman seorang introver biasanya dapat dihitung dengan jari karena hanya sedikit. Introver tak mengunggulkan kuantitas dalam bergaul, tetapi kualitas. Jadi, teman sedikit tak masalah baginya asalkan ia nyaman dengan orang tersebut. Selain itu, teman introver adalah kesunyian. Sudah dijelaskan tadi bahwa introver tidak suka dengan kerumunan orang. Introver lebih suka menyendiri, dengan sendiri ia bisa mengeksplorasi dirinya sendiri, bisa menenangkan dirinya sendiri atau bahkan dapat menciptakan sesuatu yang luarbiasa dengan kesendiriannya. Baginya sendiri adalah energi, berkumpul dengan banyak orang membuatnya kehabisan energi, dengan sendiri ia dapat mengembalikan energinya kembali.

Lalu, menjadi introver salah kah? BIG NO. Karena introver hanya kepribadian yang kebetulan hanya berjumlah sedikit dimuka bumi ini. Keberadaan introver juga sebenarnya dibutuhkan. Introver memiliki keahlian-keahlian yang tidak dimiliki oleh ekstrover seperti daya analisis yang tinggi.

Percayalah setiap makhluk yang diciptakan dimuka bumi ini memiliki peran dan tujuannya masing-masing, jika ia sesuai dengan hidupmu berarti ia dikirim untuk menemanimu, jika ia tak sesuai dengan hidupmu berarti ia dikirim untuk memberimu pelajaran kesabaran dan menghormati orang lain.


Rujukan.
Urfa Qurrota Ainy - Mendengar Nyanyian Sunyi - 2017 - Bogor : CV. IDS

Jumat, 23 Maret 2018

Mencintai Cinta

Aku berpikir kembali apa itu cinta setelah hujan dusta mengenai kepercayaanku. kemarin aku kira cinta kan tumbuh bersama, saling melengkapi, juga hari-hari yang diisi kebahagiaan. aku kira dengan cinta kita bisa selamat, karena katanya cinta akan menjaga juga menyelamatkan. dipikiranku cinta lebih indah dari sekedar pelangi yang kau temukan di tengah sawah pada tengah-tengah perjalanan lusuhmu menuju rumah. itu cinta yang aku pikir kemarin..

hari ini, sekotak kue telah tedampar di atas meja kotak yang kurang lebih berukuran 50 cm x 50 cm. aku memandanginya, ada dua potong roti didalamnya. untuk lima detik kedepannya aku masih memandangi kotak itu. Lala datang,

"tumben Ree kamu bawa bekal" tanyanya.

"bukan punyaku" jawabku.

Lala tidak melanjutkan percakapan, sepertinya ia terburu menghampiri Nando, pacarnya dari kelas MIPA. aku duduk di bangkuku tanpa menggeser kotak kue itu. penglihatanku masih tertuju pada kotak itu, ada kertas di bawahnya.

Dimakan yaa Ree, aku tahu kamu belum makan
-Kay-


oh, aku langsung paham. pelan-pelan membuka kotak itu dan memakannya.

Kay ialah murid kelas sebelah. aku dan dia kebetulan kenal di program lintas minat yang sama, Bahasa Jepang. sebenarnya tidak ada maksud atau tujuan tertentu aku memilih lintas minat itu, hanya aku bosan dengan kelas Biologi, Fisika, Kimia dan lainnya yang menurutku membosankan itu. Jadi, aku memang dekat dengan Kai, dia menyenangkan dan nyambung untuk berbicara denganku. sebenarnya aku hampir jatuh cinta kepadanya jika aku tidak ingat masa lalu ku, juga tidak mendapati kenyataan cara Kay yang membosankan ini untuk menarik perhatianku.

tapi itulah Kay, seseorang yang mampu membuatku tersenyum lagi, merasa masih ada harapan hidup yang menyenangkan bakal menemuiku. dia menarik perhatianku dengan caranya sendiri yang tentunya berbeda dengan yang lalu. tetapi itulah Kay, yang datang setelah aku patah hati, setelah aku mengerti bahwa kita harus benar-benar hati-hati untuk memberikan hati untuk orang lain. karena rasa sakit itu adalah tanggungan kita sendiri.

tapi aku tetap menyukai Kay, tetap mempersilahkannya masuk kedalam duniaku. tanpa ada harapan yang lebih. entah akan berakhir seperti apakah antara aku dan Kay, aku akan tetap menjalaninya.


to be continue...

Sabtu, 06 Januari 2018

Laman Kosong

Kolom ini
Sudah lama kosong
Barang kali
Kau mencari-cari
Kenapa tidak aku tulis
Atau kau malah tak hirau lagi
Kolom ini
Sudah lama kosong
Barang kali
Kau bertanya-tanya
Mengapa ku biarkan kosong
Atau kau malah membiarkannya kosong
Kolom ini
Sudah lama kosong
Barang kali
Kau menerka-nerka
Apa yang buatku mengosongkannya
Atau kau malah tak pernah menjejak disini
Kolom ini
Sudah lama kosong
Barang kali
Kau menebak-nebak
Apa kau bisa mengisinya
Atau kau malah ingin menghindarinya
Kolom ini
Sudah lama kosong
Barang kali
ku mengharap-harap
Hadirnya aksara rapih disini
Atau kau malah bersorak ria
Kolom ini
Sudah lama kosong
Barang kali
Kau merindu-rindu
Pada sosok dibaliknya
Atau kalau malah benci memikirkannya
Demikian terkaanku
Soal kolom yang tak kunjung terisi
Singosari, 6 Januari 2018

Run to 2021

Hari pertama ditahun 2021 adalah hari mendung. Langit pagi yang tak cerah membuatku gamang, apakah tahun ini akan berbeda ataukah tahun ini ...