Halaman

Sabtu, 16 Mei 2020

Menggapai Malam Seribu Bulan


Diantara mulianya bulan Ramadhan terdapat satu malam yang dikenal dengan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam ini juga dikenal dengan malam yang penuh ampunan. Malam ini pulalah yang dikenal dengan pelipat gandaan ganjaran atau pahala bagi orang-orang yang telah melaksanakan amal baik. Malam ini adalah malam yang disebut Lailatul Qadar.

Seperti yang dijabarkan sebelumnya pada malam ini terdapat banyak keistimewaan*. Beberapa keistimewaan itu adalah pertama, malam ini adalah malam diturunkannya alqur’an. Kedua, amalan-amalan yang kita lakukan diberi ganjaran layaknya kita beribadah seribu bulan. Bayangkan saja amalan yang kita lakukan dalam satu malam mendapat ganjaran seperti kita mengamalkannya kurang lebih selama 83 tahun. Ketiga, apabila kita sungguh-sungguh bertoubat pada malam Lailatul Qadar niscaya Allah SWT akan menggugurkan dosa-dosanya, sehingga dosanya menjadi nol. Keempat, semua malaikat turun ke bumi, bahkan malaikat Jibril ikut turun ke bumi untuk menyapa hamba-hamba yang beribadah. Dan Kelima, malam yang tenang karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi.

Mengingat keistimewaan-keistimewaan tersebut sungguh sayang seribu kali sayang jika kita tidak berusaha meraihnya dengan baik. Sebagai umat yang senantiasa mengharap rahmat dan ampunan Allah SWT kita harus mempersiapkan mendapatkan Lailatul Qadar. Dimulai dari meningkatkan kualitas puasa yang sedang kita jalani. Kita juga perlu meningkatkan ibadah diluar puasa seperti sungguh-sungguh melaksanakan ibadah (mengutamakan jamaah dan melaksanakan shalat sunnah), sedekah, membaca al-qur’an, shalat malam, juga memperbanyak berdoa.

Apabila kita mempersiapkan ini dengan baik, insyaAllah keutamaan malam Lailatul Qadar yang senantiasa kita dambakan dapat kita raih. Yuk, mulai dari sekarang kencangkan semangat untuk meraih Lailatul Qadar. Sayangkan jika kita melewatinya begitu saja, karena malam seperti ini tidak ada dibulan-bulan lainnya…

*Sumber : ceramah ust. Adi Hidayat
#RWCODOP2020
#OneDayOnePost
#RWCDay23
#Ramadhan2020

Rabu, 13 Mei 2020

Teruntuk Sandal

Hai apa kabar?  Tanyaku.
Kau tetap bergeming tak menjawab.
Aku tersenyum memandang guratan yang sama
Sama persis seperti pertama aku melihatnya

Berkarisma.
Entah ada sesuatu yang berbeda
Tak tau juga dimana yang jelas berbeda
Dan itu membuatnya terlihat mempesona

Hhh.. aku menghembuskan nafas
Apa ada yang salah pikirku
Tidak juga, aku hanya mencoba menyapa
Lantas mengapa ia tak bersuara

Oh sandal tenanglah
Aku tidak sedang berusaha mengungkit masa yang telah lau
Aku sungguh tahu bahwa itu hanya sebuah kisah yang dulu
Kau tak perlu bersikap sejauh itu

Tenanglah aku hanya menyapamu
Kau masih sama dimataku
Tapi pintaku juga sudah bukan kamu
Pintaku hanyalah orang yang terbaik bagiku

Sandal oh sandal,
Malang, 13 Mei 2020

Run to 2021

Hari pertama ditahun 2021 adalah hari mendung. Langit pagi yang tak cerah membuatku gamang, apakah tahun ini akan berbeda ataukah tahun ini ...