Halaman

Sabtu, 29 November 2014

Kunjungan MP3 ke RADAR MALANG



            Berpayungkan awan mendung, kami sang pujangga pena MP3 BEM FIP UM, sebuah komunitas atau organisasi penulis yang dibina dan dibawahi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang mengacu si kuda bermesin menuju sebuah gedung berlantai tiga yang terletak tidak jauh dari kampus utama universitas kami.
            Sepi, kesan pertama kami setelah sampai di depan gedung biru bertuliskan “RADAR MALANG” tersebut. Hanya ada beberapa orang berseragam biru yang sedang duduk-duduk di bagian kiri gedung. Kak Esti, selaku senior di MP3 menghampiri salah seorang dari mereka yang berbaju biru untuk  mengutarakan niat.
            “Pak, kami dari MP3 ingin mengadakan kunjungan ke Radar Malang”
            “oh, apa sudah mendapat izin mbak?”
            “Sudah Pak, kemarin kami sudah mengirim surat izin. Dan sudah disetujui bahwa kami  akan melaksanakan kunjungan pada hari ini jam 4 sore” tutur Kak Esti
            Tidak lama kemudian, kami dipersilahkan masuk menuju lantai tertinggi gedung itu. Terpesona, gedung mungil untuk ukuran kantor berita ternama itu dihiasi foto-foto indah karya fotografer Radar Malang. Kami hanya terperanga dan mengamati satu persatu gambar sederhana nan indah di samping kanan kiri kami itu.
            Di lantai 3, kami memasuki ruangan, semacam ruang rapat yang elegan dengan beberapa bola lampu dan sebuah proyektor menggantung di bagian atas ruangan itu. Kami disambut oleh Pak Kholid seorang wartawan yang merangkap sebagai redaktur kanjuruhan yang mengasuh rubrik sastra. Beliau bertugas untuk menemani kami dan memenjelaskan informasi-informasi yang kami butuhkan. Acara dimulai oleh Kak Esti dengan memperkenalkan organisasi kami kepada Pak Kholid yang dilanjutkan oleh asal usul sejarah Radar Malang oleh Pak Kholid.
            Radar Malang adalah sebuah surat kabar yang mengabarkan keadaan atau kejadian-kejadian di terjadi di Malang Raya yang biasanya termuat pada halaman belakang koran Jawa Pos. Radar Malang lahir pada tahun 1999 oleh Bapak Dahlan Iskan. Radar Malang mempunyai beberapa partisi-partisi, antara lain Sportivo, The Youth, Total Arema, Around Malang, Cover Story, dan lain-lain. Semua berita yang termuat dalam radar malang sangat up to date, karena berita yang dimuat dikoran tidak boleh membuat pembacanya bergumam “oh wes tau” begitulah tutur Pak Kholid kepada kami.
            Pak Kholid juga menerangkan beberapa informasi mengenai wartawan. Ternyata, wartawan itu hanya membuat berita tertapi tidak berwenang untuk memuat berita. Jadi, jangan sekali-kali bilang ke wartawan “mas kapan berita ini dimuat”. Selain itu, memuat berita itu tidak berbayar. Jangan pernah bertanya pada wartawan “Mas, agar dimuat beritanya harus bayar berapa ya?” don’t do it! Karena itu akan menyinggung perasaan wartawan. Tidak semua orang bisa menjadi wartawan, karena wartawan yang baik itu harus tekun, ulet, tidak malas, tubuhnya sehat. Karena menjadi seorang wartawan, bisa jadi bekerja seharian penuh. Pagi, siang, sore meliput berita dan malamnya menulis berita. Wow! Proses pengerjaannya bisa sampai jam 1 malam lho, bayangkan gak sembarang orangkan bisa seperti itu. Mungkin kita sering begadang, tapi apa kita bekerja seperti mereka? Paling-paling kita bergadang untuk sms-an atau bbm-an.
            Setelah penuturan-penuturan tersebut, sesi tanya-jawab dibuka. Banyak anggota kami yang antusias bertanya, seperti Nita, Mas Wayan, Kak Ina, Epo, Kak Esti dan lain-lain. Banyak informai yang kami dapat dari Radar Malang hari itu.
            Acara penutupan dimulai dengan penyerahan kenang-kenangan untuk Radar Malang kepada redaktur. Pak Kholid membimbing kami ke lantai satu, ke bagian pembuatan berita untuk bertemu pak redaktur. Klik! Kami berfoto bersama pak redaktur. Sebelum pergi, kami di izinkan untuk melihat-lihat bagian-bagian pembuatan berita. Ada bagian Layot, Editing, Grafis, dan lain sebagainya. Saya tertarik pada bagian Grafis, dan mengajukan berbagai pertanyaan.
            “Pak, gambar yang di muat dalam koran kan tidak sama setiap edisinya, apakah bapak menggambar gambar-gambar tersebut setiap hari”
            “oh, iya dek. Bapak menggambar sesuai tema berita yang sedang di bahas.” Sembari menunjukkan artikel yang bakal jadi tema berita esok hari.
            Hal itu, menambah poin kagum pada pribadi saya terhadap orang-orang yang bekerja di koran. Sekitar pukul 17.30 kami meninggalkan koran berita terbaik di kota Malang tersebut. Sedikit berat, karena saya sangat betah di kantor tersebut. Selain orangnya ramah, melihat proses pembuatan tulisan-tulisan yang akan saya baca esok hari rasanya asik dan menyenangkan. See You Radar Malang, semoga kami bisa berkunjung kembali.

Run to 2021

Hari pertama ditahun 2021 adalah hari mendung. Langit pagi yang tak cerah membuatku gamang, apakah tahun ini akan berbeda ataukah tahun ini ...