Halaman

Sabtu, 25 Februari 2017

Matanya di Mataku

Daun mapel yang jatuh seakan bertanda akan jatuhnya hatiku. Musim gugur tahun ini seakan menjadi saksi pertemuanku dengannya. Pertemuan singkat yang berujung rindu yang tertaut pada do'a-do'a.

Aku penyuka warna pink bertemu dengannya si baju coklat. Entah gairah apa pada tubuhnya yang membangkitkan denyut pada jantungku. Aku terpaku kala itu. Tak disangka singkat itu bisa jadi kenangan panjang untukku.

Mungkin karena senyumnya, ah tidak-tidak, ia tidak tersenyum sama sekali waktu itu. Mungkin karena rambutnya, ah tidak juga, rambutnya normal. Mungkin karena tangannya, haha memang tangannya sedang apa. Atau mungkin karena matanya? Aku diam~... mungkin.. matanya sendu, seakan mengisyaratkan banyak hal yang tak mampu ia ucapkan, seakan menyimpan beban yang tak pernah ia tunjukkan, namun matanya mampu meyakinkan hatiku tuk bergetar saat mengingatnya.

Wajahku tertunduk, tanganku masih terangkat kedua-duanya, bersatu menghadap langit. Aku bersimpuh kembali, mengingat kenangan mataku betemu dengan matanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Run to 2021

Hari pertama ditahun 2021 adalah hari mendung. Langit pagi yang tak cerah membuatku gamang, apakah tahun ini akan berbeda ataukah tahun ini ...