Halaman

Minggu, 23 Agustus 2015

Mahasiswa baru

Mahasiswa baru datang. Mereka berbondong-bondong menyerbu kota kami. Membawa segelintir barang hidupnya ke tempat-tempat kos kami. Tiba-tiba saja kota ini bertambah sesak di jajali segerombol mahasiswa muda yang datang. Sedangkan yang tua tak jua pergi.

Aku adalah satu dari segerombolan itu. Mengenakan putih hitam berbalutkan pita putih ditangan itu aku dengan identitas fakultasku. Sebenarnya aku bukan pendatang. Aku penduduk asli tanah ini. Aku hanya mencoba menjajaki menjadi satu bagian dari mereka yang sudah disini. Mencoba meneriakkan guneman-guneman orasi mahasiswa kiri.

Lupakan soal itu. Menjadi mahasiswa seakan sudah menjadi tradisi di keturunan kami. Barang siapa yang sudah meloloskan sekolahnya haraplah ia meniba ilmu sampai sarjana. Itu pepatahnya.

Lupakan lagi.

Hari ini adalah hari pertamaku mentap gedung biru berlantai tiga dengan pintu yang otomatis terbuka dengan sendirinya. Ya jaman tua makin tua makin ingin dimanja. Dengan merapikan seragam yang kena angin aku melangkah ke dalam gedung itu. Mencoba mengambil barisan terbelakang. Sudah kubilangkan menjadi mahasiswa itu tradisi?. Sedikit berbasa basi, berkenalan sana-sini, menjadi artis sesekali karena mereka iri aku tak berpisah dengan sanak famili.

Begitulah kisahku. Mahasiswa baru yang dituntut menimba ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Run to 2021

Hari pertama ditahun 2021 adalah hari mendung. Langit pagi yang tak cerah membuatku gamang, apakah tahun ini akan berbeda ataukah tahun ini ...